Malam di
penghujung bulan Oktober pun tiba. Anak-anak keluar rumah mendatangi
tetangga-tetangganya untuk mendapatkan permen atau coklat, lengkap dengan
kostum seramnya sebagai penyamaran. Selain itu, ada yang merayakannya dengan
pergi berpesta atau membuat pertunjukan kembang api. Semua orang telah
menanti-nantikan saat ini. Mereka begitu gembira dan antusias merayakan malam
Halloween. Mereka pun telah menyiapkan diri dan segala sesuatu nya untuk
menyambut perayaan Halloween yang jatuh pada tanggal 31 Oktober ini sejak
jauh-jauh hari.
http://plusquotes.com/images/quotes-img/
1
Setelah saya
melakukan wawancara kepada 4 narasumber dan mempelajari lebih dalam tentang
Halloween, saya akan membahas tentang kebudayaan Halloween sesuai dengan tema
yang saya ambil, yaitu culture. Halloween
berasal dari kata All Hallows Evening yang
berarti “Malam Para Kudus”. Tradisi Halloween itu sendiri berasal dari Irlandia
dan berakar dari praktek pagan kuno. Pada awal sejarahnya, Halloween berasal
dari festival yang disebut “Samhain” yang dirayakan oleh orang Kelt zaman kuno.
Festival yang dikenal dengan festival orang mati ini juga digunakan sebagai
menandai akhir dari musim panen di hari-hari terakhir musim panas bagi bangsa
Gael.
Pada abad ke-19,
ribuan imigran asal Irlandia pindah ke Amerika Serikat membawa dan
mempopulerkan tradisi Halloween. Mereka memulai tradisi tersebut dengan memakai
kostum dan pergi mengunjungi rumah ke rumah untuk meminta makanan dan uang.
Dengan kebiasaan tersebut, muncul lah istilah “Trick or Treat” yang berarti
apabila pemilik rumah tidak memberikan permen atau coklat akan dijahili. Bukan
hanya Amerika, kini Negara di berbagai belahan dunia ikut merayakan Hallowen karena
Halloween sangat erat dengan Agama Nasrani dan perayaannya yang unik.
Karena kepopuleran dan keunikan perayaan Halloween,
seluruh dunia ikut merayakannya. Kebiasaan Halloween yang tidak asing lagi
adalah anak kecil memakai kostum seram masing-masing dan berkeliling dari rumah
ke rumah untuk meminta coklat atau permen, lalu mereka akan mengatakan “Trick
or Treat” semacam sebuah “ancaman” yang berarti beri kami permen atau kami
jahili. Apabila mereka tidak diberi permen atau coklat, mereka akan melakukan
kenakalan kepada pemilik rumah tersebut.
http://media.21alive.com/images/best-tri
1
Selain Trrick or
Treat, orang-orang di berbagai Negara merayakan Halloween dengan tradisi yang
bervariasi. Ada yang merayakannya dengan mengadakan pesta, menyalakan api
unggun, atau menyaksikan pertunjukan kembang api. Berikut adalah beberapa
contoh budaya perayaan Halloween di berbagai Negara:
1.
Amerika
Perayaan
Halloween di Negara satu ini sangatlah meriah. Semua kalangan ikut bergembira
menyambut malam Halloween. Salah satu perayaan yang dilakukan adalah Parade Night terbesar yang diikuti oleh
2 juta orang.
http://blog.reservasi.com/uniknya-perayaan-halloween-dari-berbagai-dunia-ini/
2.
Irlandia
Negara
yang menjadi asal munculnya Halloween ini juga tak kalah meriah dalam merayakan
malam Halloween. Parade Festival Halloween adalah acara yang selalu
diselenggarakan setiap tahunnya. Salah satu yang paling terkenal disebut “Tur
Dublin Berhantu” dengan pertunjukan Hitchcock dan diiringi musik.
http://blog.reservasi.com/uniknya-perayaan-halloween-dari-berbagai-dunia-ini/halloween-dari-berbagai-dunia-ini/
3.
Hong
Kong
Di
Hong Kong, perayaan Halloween memang sedikit berbeda. Mereka menyebutnya dengan
Yue Lan yang berarti Festival Hantu Lapar. Selama 24 jam lamanya, mereka akan
membakar buah dan uang yang terbuat dari kertas untuk mengusir roh jahat.
http://blog.reservasi.com/wp-content/upl
3
4.
Jerman
Perayaan
Halloween di Jerman bisa dibilang unik. Pasalnya, mereka akan menyembunyikan
pisau yang ada di rumah mereka. Karena mereka percaya hal tersebut akan
melindungi mereka dari roh jahat yang akan menyakitinya dan terhindar dari
gangguan.
http://www.ultraimg.com/images/3d7ea3.jp
1
Di Indonesia
sendiri, sesuai yang saya tahu, banyak yang antusias dan merayakan Halloween.
Kalangan yang banyak ikut merayakannya adalah remaja. Biasanya mereka pergi
keluar dengan teman sebayanya ke mall atau café, dan ada pula yang merayakannya
ke club malam dengan memakai kostum seram dan berdandan unik hingga yang menyerupai
hantu. Namun, dengan melihat hasil dari wawancara, tidak semua remaja
mengetahui persis asal usul sejarah Halloween. Padahal, sebelum ikut
merayakannya, kita wajib mengetahui apa sebenarnya tujuan merayakan Hallowen
itu sendiri.
https://cdn.idntimes.com/content-images/
1
Selain tradisi kebudayaan melakukan perayaan,
Halloween sangat identik dengan simbol-simbol. Saat mendengar kata “Halloween”,
banyak simbol atau ikon yang muncul dalam benak kita. Simbol-simbol tersebut
tentunya berbau mistis dan menyeramkan. Contoh simbol yang populer adalah labu
yang diukir menyerupai wajah manusia yang meyeramkan. Labu yang biasa disebut
jack-o’- lantern ini biasanya di dalamnya diletakkan lilin agar terlihat seram
saat berada di tempat gelap.
Contoh simbol Halloween yang identik adalah vampir, nenek sihir, serigala, goblin, kelelawar, dan simbol menyeramkan lainnya.
Contoh simbol Halloween yang identik adalah vampir, nenek sihir, serigala, goblin, kelelawar, dan simbol menyeramkan lainnya.
http://2.bp.blogspot.com/_0xgnmm0Og-c/TM
1
https://encrypted-tbn3.gstatic.com/image
1
http://1.bp.blogspot.com/-KavvSocwIjA/UI
1
http://2.bp.blogspot.com/-yaTCylJfv2M/Un
1
Peran makanan
pun tak kalah penting peranannya sebagai pendukung meriahnya perayaan Halloween.
Selain permen dan coklat, hidangan yang sering dijumpai saat perayaan Halloween
adalah apel caramel, yakni apel yang dilumuri dengan gula. Selain itu, ada sari
buah apel, pie labu, permen apel, dan lain-lain.
http://www.browneyedbaker.com/wp-content
1
http://www.seriouseats.com/images/200810
1
Kini, Halloween
telah menjadi kebudayaan modern di beberapa Negara. Bahkan Halloween telah
dijadikan libur sekuler. Perayaan Halloween telah menjadi perayaan yang
menguntungkan kedua setelah Natal bagi pedagang guna meningkatkan ekonomi.
http://www.dreamers.id/img_editor/1429/i
1
http://3.bp.blogspot.com/-53P1Dvx8ZkM/UJ
1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar