a.
My Inspiration
Siapakah yang tidak mengenal sosok Benyamin Sueb? Apalagi
bagi orang Betawi seperti saya, pastinya mengenal sosok Benyamin ini. Beliau
adalah seniman sekaligus sosok pelopor budaya Betawi yang sangat dikenal dan
disegani oleh masyarakat luas. Dengan kekentalan budaya nya yang ia tekuni dan
ia jalani semasa hidupnya. Dengan dedikasinya terhadap budaya Betawi itu pula
beliau menjadi pelopor budaya yang sangat kuat akan ke khasan dirinya yang
sangat sederhana.
https://www.behance.net/
Sikap
dan sifat sederhananya lah yang membuat kita semua masyarakat Indonesia merasa
terinspirasi dan menjadi sadar betapa beragamanya budaya Indonesia dan betapa
indahnya budaya Indonesia jika kita telusuri lebih dalam. Banyak dari sekian
budaya yang memiliki keunikan tersendiri. Maka dari itulah setiap budaya yang
memiliki keunikan itulah yang menjadi mudah untuk dikenal orang awam
(masyarakat luar negeri) yang tidak mengenal budaya Indonesia.
Benyamin
Sueb atau yang biasa dikenal Bang Ben/Babe (dari serial “Si Doel Anak
Sekolahan”) ini merupakan sutradara, pelawak, pemeran, sekaligus penyanyi
Indonesia. Karena kerja keras dan prestasinya yang tidak diragukan lagi,
Benyamin telah menghasilkan lebih dari 75 album musik dan 53 judul film.
Menakjubkan bukan? Inilah salah satu alasan saya mengapa saya memilih Benyamin
Sueb sebagai tokoh inspirasi saya yang berkaitan dengan Kebudayaan.
http://bio.or.id/biografi-benyamin-sueb/
Pria
kelahiran 1939 ini awalnya mengaku tidak pernah bercita-cita untuk menjadi
seorang seniman, ia pernah menjalani beberapa profesi seperti pedagang roti dan
kenek bis. Lalu takdir pun mengubah segalanya, Bang Ben memulai karirnya dengan
bermusik dan bergabung dengan grup musik Naga Mustika. Grup inilah jembatan
pertama yang mengibarkan nama Benyamin Sueb di Indonesia. Beliau juga sempat
berduet dengan penyanyi terkenal seperti Ida Royani dan Inneke Koesoemawati.
Kemudian, setelah sukses di bidang musik, ia pun berkesempatan membintangi
beberapa judul film.
http://qichynanto.blogspot.co.id
Grup
Naga Mustika yang dilandasi alat musik Gambang Kromong menjadikan Benyamin Sueb
identik dengan alat musik tersebut. Berkat Gambang Kromong, munculah lagu
“Jampang” dan “Ondel-ondel” yang sangat laku keras di pasaran dan terkenal
hingga saat ini. Lagu-lagu melegenda lainnya pun menyusul, antara lain “Nyai
Dasimah”, “Kompor Mleduk” dan “Tukang Garem” yang tak kalah sukses dan semakin
melambungkan nama Benyamin Sueb.
http://bio.or.id/biografi-benyamin-sueb/
Tak
hanya sukses di dunia musik, kesempatan bermain film dan sinetron pun tidak ia
sia-siakan. Judul-judul film seperti “Si Doel Anak Betawi”, “Biang Kerok”,
hingga “Banteng Betawi” pun ia lakoni. Dan semua film maupun sinetron yang ia
bintangi sukses di pasaran. Tak hanya di situ, beliau juga sukses menjadi
pembawa acara, aktif dalam lembaga budaya, dan sukses dalam perusahaan radio
lokal nya yang disebut “Radio Bens”.
http://alwijandon.blogspot.co.id
Bang
Ben menutup usia pada usia 56 tahun karena serangan jantung. Bang ben terus
mendedikasikan dirinya di bidang seni hingga ia meninggalkan dunia ini yang
telah membesarkan namanya. Baginya, melestarikan kebudayaan Betawi adalah
tujuan hidupnya. Beliau menunjukan bahwa kebudayaan asli Indonesia ini tidak
dapat digusur keberadaannya oleh perubahan zaman, yang awalnya hanya dipandang
sebelah mata. Wajar jika Benyamin Sueb ini dikenang sebagai Seniman Besar
Budaya Betawi yang sangat melegenda.
Kita sebagai generasi mudah seharusnya sadar dan tergerak untuk selalu menjaga dan melestarikan budaya-budaya yang ada, tidak hanya Betawi, namun budaya yang ada di seluruh Indonesia. Contohlah Benyamin yang tidak menyerah dalam menjalani hidup dan berkerja keras sampai ia pun mendapat kesuksesan. Tirulah hal-hal positif dari beliau yang mendedikasikan hidupnya untuk kebudayaan.
Kita sebagai generasi mudah seharusnya sadar dan tergerak untuk selalu menjaga dan melestarikan budaya-budaya yang ada, tidak hanya Betawi, namun budaya yang ada di seluruh Indonesia. Contohlah Benyamin yang tidak menyerah dalam menjalani hidup dan berkerja keras sampai ia pun mendapat kesuksesan. Tirulah hal-hal positif dari beliau yang mendedikasikan hidupnya untuk kebudayaan.
Untuk
itulah kita sebagai warga Negara Indonesia turut mendukung adanya budaya Indonesia
dengan cara melestarikan dan juga mendukung adanya program ataupun lainnya yang
mengandung hal mengenai budaya Indonesia. So save our life, save our culture!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar