Minggu, 18 Desember 2016

Batik di Era Globalisasi Saat Ini

Pada artikel saya kali ini, saya akan membahas tentang salah satu warisan budaya Indonesia yang telah mendunia, yaitu “Batik”. Semuanya pastinya sudah tahu kan apa itu batik? Semua kalangan dari anak kecil sampai orang tua, laki-laki maupun perempuan, pasti mengetahui apa itu batik dan pernah memakai batik. Corak yang unik dan indah menjadikan batik tidak ketinggalan zaman pada era modern ini.

http://modelbatikterbaru.com

Apa itu sebenarnya Batik? Batik atau “amba” berarti “menulis” dan “nitik” dari bahasa Jawa. Batik adalah seni melukis dilakukan di atas sebuah kain dengan menggunakan lilin atau malam sebagai pelindung untuk mendapatkan ragam hias di atas kain tersebut yang digunakan.
Batik pun memiliki 2 ciri, yaitu Ciri Tradisional (Ragam hias motif ular, barong, geometris, pagoda, coraknya mempunyai arti simbolik, warna cenderung gelap, motif ciri khas daerah asal) & Ciri Modern (Ragam hias bebas binatang, tumbuhan, rangkaian bunga, corak tidak mempunyai arti simbolik tertentu, penggunaan warna bebas seperti biru, merah, ungu, motif tidak memiliki ciri khas daerah asal).
Batik dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit dan masa penyebaran Islam. Awalnya, batik hanya dibuat dan digunakan oleh kalangan keraton saja dan karena ini lah batik menunjukan suatu status sosial, namun pengikutnya lah yang membawa batik keluar dari keraton dan membawanya hingga saat ini.

https://monii04.wordpress.com


http://jogja.tribunnews.com

Batik tentunya sudah tidak asing lagi bagi kita. Batik merupakan kerajinan sekaligus bagian dari warisan budaya yang dimiliki Nusantara Indonesia yang mempunyai nilai dan perpaduan seni yang sangat tinggi, khususnya Jawa. Batik juga merupakan mata pencaharian perempuan Jawa, namun sekarang laki-laki pun ikut membuat batik berjenis Cap.
Perkembangan batik di Indonesia memuncak pada tanggal 2 Oktober 2009, yakni UNESCO menetapkan Batik Indonesia sebagai sebuah keseluruhan teknik, teknologi, pengembangan motif dan budaya yang terkait dengan batik tersebut sebagai karya agung warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi (Masterpiece of The Oral and Intangible Heritage of Humanity) yaitu pengakuan internasional bahwa batik Indonesia adalah bagian kekayaan peradaban manusia.
Sudah seharusnya kita sebagai bangsa Indonesia yang meemiliki kekayaan Batik bangga. Batik telah terkenal dan diakui dunia, malah belum lama ini ada Negara luar tidak bertanggung jawab meng-klaim Batik Indonesia sebagai warisannya. Apakah kita rela?

Pada perkembangan zaman globalisasi sekarang ini, Batik pun tidak kuno atau ketinggalan zaman. Semua kalangan dari kecil sampai tua banyak yang mengenakan kain atau busana Batik. Mereka mengenakannya untuk sehari-hari atau pada acara formal seperti kondangan. Designer Indonesia pun tak ketinggalan, banyak dari mereka yang merancang berbagai busana dengan motif Batik dan mengenalkannya kepada dunia luar dengan bangga. Sungguh membanggakan bukan?
Terbukti kan, posisi Batik pada zaman sekarang ini tidak tergeser dan tetap menjadi pilihan masyarakat walaupun dunia fashion luar yang modern telah masuk ke Indonesia. Batik tidak kalah cantiknya dengan fashion modern masa kini. Malah, banyak busana saat ini yang dimodifikasikan dengan motif Batik. Seperti contoh, model dress atau blouse model terkini dengan motif Batik Indonesia yang cantik. Tampilan pun semakin cantik dan fashionable. Ini peran kita untuk selalu menjaga dan melestarikan Batik sebagai budaya Indonesia.

http://plus.kapanlagi.com



Tidak hanya pakaian, sekarang banyak barang-barang kebutuhan lainnya bermotif Batik, tak kalah cantik dan pastinya sebagai wujud cinta terhadap Batik



Saya pun turut mengenakan kain dan pakaian motif Batik, sebagai wujud cinta saya terhadap budaya Indonesia, berikut fotonya:

Dokumen Pribadi

Dokumen Pribadi

Cantik-cantik dan bagus-bagus bukan? Tak kalah dengan barang dan pakaian branded luar kan? Nah, sekarang kewajiban kita untuk selalu menjaga dan melestarikan kebudayaan yang dimiliki Indonesia, termasuk Batik. Jangan sampai oknum luar mengambilnya, baru kita sadar dan peduli. Jangan sampai terlambat. Terutama pada zaman era globalisasi saat ini, karena perkembangan teknologi dan masuknya budaya luar, kita latah mengikuti apa yang ada pada budaya luar yang kebarat-baratan. Kita cenderung mengikuti budaya luar yang terlihat modern dan keren, padahal tidak semua hal itu positif dan baik untuk kita tiru. Jangan bangga mengikuti budaya lain, bangga lah akan budaya yang kita miliki. Pelajarilah dan gunakan budaya, seperti Batik. Jangan sampai kita menyesal di kemudian hari.

Trend Budaya Selfie Pada Era Modern

- Trend

“Eh, kita selfie dulu yuk!”
Selfie? Apa sih itu selfie? Pada zaman sekarang ini, pastinya kita sudah tidak asing lagi dengan kata-kata selfie. Anak kecil hingga orang tua, perempuan maupun laki-laki, semua pasti pernah melakukan demam selfie. Tidak hanya di Indonesia, semua manusia di dunia ini telah mengikuti trend yang satu itu, yaitu selfie. Nah, pada artikel kali ini, saya akan membahas tentang Trend Budaya Selfie yang sedang marak dan sulit untuk dihindari.

http://teknokita.com

Selfie adalah singkatan dari Self-Potrait, yang berarti foto yang diambil oleh diri sendiri. Jadi, mengambil foto menggunakan kamera dan diarahkan pada diri sendiri. Di korea, selfie lebih dikenal dengan sebutan Selca, yaitu Self-Camera. Selfie juga biasa disebut dengan Swafoto atau Foto Narsis.

Sejarah awal mula selfie diketahui pada sekitar tahun 1900-an oleh Puteri bangsawan dari kekaisaran Rusia yang bernama Anastasia Nikolaevna, yang telah mengambil gambar dirinya sendiri lewat pantulan cermin dengan menggunakan kamera box Kodak Brownie. Lalu pada 1914 ia mengirimkan fotonya tersebut kepada temannya bersama sebuah surat.

https://id.wikipedia.org

Dengan perkembangan teknologi yang pesat terutama gadget dan social media yang tidak bisa dilepas oleh masyarakat dunia, selfie pun menjadi budaya baru pada era modern saat ini. Budaya selfie yang sedang trend di dunia ini sangat sulit untuk dihilangkan. Apalagi peranan social media seperti Instagram, yang terus membuat masyarakat semakin gemar selfie. Orang-orang melakukan selfie seakan-akan tidak mengenal waktu dan tempat. Mereka biasanya selfie karena sifat narsis, memamerkan sesuatu, saat berpergian, saat bertemu kerabat, atau sedang mengunjungi suatu acara.
Di Indonesia pun tak ketinggalan, budaya selfie sudah marak di mana-mana. Semua kalangan pasti pernah melakukan selfie. Selfie telah menjadi budaya di kalangan semua masyarakat. Dari kalangan penyanyi, artis, pejabat, hingga orang biasa demam budaya selfie.
Bahkan, karena kepopulerannya budaya selfie saat ini, kata “ Selfie” telah tercantum dalam “Oxford English Dictionary” versi daring pada tahun 2013, dan menobatkan kata “Selfie” sebagai “Word of The Year” pada November 2013.



http://www.dreamers.id

Saya pun ikut terjangkit demam selfie bersama kerabat, berikut fotonya:

Dokumen Pribadi

Dokumen Pribadi

Dokumen Pribadi

Budaya selfie yang terjangkit pada masyarakat merupakan hal yang boleh dan sah-sah saja untuk dilakukan setiap kalangan. Namun, sebaiknya selfie dipergunakan dengan baik dan cerdas. Untuk melakukan selfie kita harus mengenal waktu dan tempat. Lihat situasi sekitar yang saat itu sedang terjadi. Apakah situasi saat itu memungkinkan kita untuk melakukan selfie. Jangan karena hanya sebuah selfie, dapat menimbulkan celaka pada diri kita sendiri bahkan maut. Jangan karena budaya baru ini, kita menjadi bodoh dan berdampak bahaya pada diri kita sendiri. Seperti peristiwa di bawah ini, melakukan selfie berbahaya yang tujuannya untuk mengikuti trend dan agar dibilang “tidak biasa”, namun berujung maut. Kita pastinya tida mau hal itu terjadi bukan?



https://selongkar10.blogspot.co.id

Jadi, cermatlah dalam mengikuti trend budaya baru selfie ini. kita boleh mengikuti trend tersebut, namun harus lihat waktu, tempat, dan situasi. Jangan sampai selfie yang sedang trend merugikan diri kita sendiri. 

Selasa, 13 Desember 2016

Kali Ini, Reog Ponorogo Yang Diklaim Malaysia

- Issue

Sudahkah kita mengenal budaya-budaya yang ada di Indonesia ini dan melestarikannya? Sudahkah kita melakukan hal-hal positif demi menjaga kebudayaan yang dimiliki Indonesia? Begitu banyak kebudayaan yang dimiliki Indonesia dari Sabang sampai Merauke, mulai dari Tarian Khas, Makanan Khas, Lagu Khas, dan lain-lain. Tapi, sudahkah kita bersyukur atas jutaan kebudayaan yang dimiliki Indonesia?
Kelalaian kita dalam melestarikan dan menjaga kebudayaan menjadikan budaya kita diklaim oleh Negara lain. Sebagai contoh, Kopi Toraja (SulSel) diklaim oleh perusahaan asal Jepang, Batik (Jawa) diklaim oleh perusahaan asal Jerman, Kopi Gayo (Aceh) diklaim oleh MNC Belanda, dan masih banyak lagi. Namun, Negara yang paling sering mengklaim kebudayaan Indonesia adalah Negeri Jiran, Malaysia. Berita dan issue mengenai Malaysia melakukan klaim yang memanas sempat mengundang permusuhan satu sama lain dan saling membenci. Dan pada artikel saya kali ini, saya akan membahas tentang Malaysia mengklaim budaya Indonesia yang berasal dari Jawa Timur, yaitu “Reog Ponorogo”.


https://jagabudaya.wordpress.com

Reog Ponorogo merupakan salah satu kebudayaan Indonesia yang berasal dari Jawa Timur bagian barat-laut, dan Ponorogo itu sendiri dianggap sebagai kota asal Reog yang sebenarnya. Reog Ponorogo sering dikaitkan dengan hal berbau mistis, seperti spiritual dan dunia hitam.

Reog Modern biasanya dipentaskan dalam beberapa peristiwa seperti pernikahan, khitanan dan hari-hari besar Nasional. Seni Reog Ponorogo terdiri dari beberapa rangkaian 2 sampai 3 tarian pembukaan. Tarian pertama biasanya dibawakan oleh 6-8 pria gagah berani dengan pakaian serba hitam, dengan muka dipoles warna merah. Para penari ini menggambarkan sosok singa yang pemberani. Berikutnya adalah tarian yang dibawakan oleh 6-8 gadis yang menaiki kuda. Pada reog tradisionil, penari ini biasanya diperankan oleh penari laki-laki yang berpakaian wanita. Tarian ini dinamakan tari jaran kepang atau jathilan.



http://daunwarisan.blogspot.co.id

Setelah itu, baru ditampilkan adegan inti yang isinya bergantung kondisi dimana seni reog ditampilkan. Jika berhubungan dengan pernikahan maka yang ditampilkan adalah adegan percintaan. Untuk hajatan khitanan atau sunatan, biasanya cerita pendekar.

https://ekobanana.wordpress.com

Adegan dalam seni reog biasanya tidak mengikuti skenario yang tersusun rapi, di sini selalu ada interaksi antara pemain dengan dalang dan kadang-kadang dengan penonton. Yang lebih dipentingkan dalam pementasan seni reog adalah memberikan kepuasan kepada penontonnya. Adegan terakhir adalah singa barong, di mana pelaku memakai topeng berbentuk kepala singa dengan mahkota yang terbuat dari bulu burung merak. Berat topeng ini bisa mencapai 50-60 kg. Topeng yang berat ini dibawa oleh penarinya dengan gigi. Kemampuan untuk membawakan topeng ini selain diperoleh dengan latihan yang berat, juga dipercaya diproleh dengan latihan spiritual seperti puasa dan tapa.

http://www.jelajahjatim.com

Awal Malaysia mengklaim Reog Ponorogo ini dimulai pada tahun 2007. Di Malaysia, Reog Ponorogo diberi nama "Tari Barongan". Tarian ini juga menggunakan topeng dadak merak, yaitu topeng berkepala harimau yang di atasnya terdapat bulu-bulu merak.
Kontoversi ini dimulai ketika pada topeng dadak merak di situs resmi Kementerian Kebudayaan Kesenian dan Warisan Malaysia terdapat tulisan Malaysia. Malaysia juga mengubah kisah dari tarian tersebut.
Pada akhirnya, berbagai pihak Indonesia termasuk seniman Reog Ponorogo tidak terima dengan hal tersebut dan tak sedikit yang membenci Malaysia. Permusuhan dan caci-maki pun bermunculan.
Lalu pada akhir November 2007, Duta Besar Malaysia angkat bicara dan membantah telah mengklaim Reog Ponorogo dari Indonesia. Ia mengatakan Reog Ponorogo memang ditemukan di Johor dan Selangar karena dibawa rakyat Jawa yang merantau.


https://dendemang.wordpress.com

Salah seorang tokoh kesenian Reog Ponorogo, Ahmad Tobroni, angkat bicara dan mengaku sangat kecewa mengenai Malaysia mengklaim Tarian Barongan yang mirip dengan kesenian Reog Ponorogo sebagai milik pemerintahan Malaysia. Selain itu, Tobroni juga mengatakan bahwa tidak relevan jika Malaysia mengklaim Reog, karena Malaysia pun membeli peralatan tersebut saja dari Ponorogo. Ia pun melakukan pengecekan dan perajin Reog dalam tahun ini banyak mendapat order dari Malaysia. Hal ini menunjukan bahwa Malaysia memang mengklaim dan mengambil kebudayaan Reog Ponorogo dari Indonesia.


http://indonraya.blogspot.co.id

http://veriivan.blogspot.co.id

Perdebatan pun bermunculan di mana-mana. Rakyat Indonesia jelas tidak terima dengan perlakuan ini. Indonesia tidak rela kebudayaan yang dimilikinya diambil dan diklaim oleh Negara Asing. Apalagi tidak hanya Reog Ponorogo, klaim dari Malaysia berhembus lagi dan lagi, seperti Lagu “Rasa Sayange”, “Batik”, “Angklung”, “Tari Tor-Tor”, dan masih banyak lagi. Apakah kita rela itu semua diambil?
Sudahkah kita mengetahui apa itu Reog Ponorogo sebelumnya? Apakah ada yang belum mengetahuinya sama sekali? Hal inilah yang menjadikan salah satu faktor mengapa kebudayaan Indonesia yang kaya ini sering diklaim oleh Negara lain. Kurangnya kepekaan kita terhadap budaya itu sendiri yang menyebabkannya. Bukan tugas pemerintah saja, kita sebagai rakyat Indonesia terutama generasi muda, wajib menjaga dan melestarikan budaya. Mulailah dari hal-hal kecil yang positif. Jadikan hal ini sebagai tamparan dan pembelajaran, agar “klaim budaya” tidak terulang lagi di kemudian hari.

Matcha, Minuman Tradisional Jepang yang Menjadi Trend

- Trend

https://www.goldmatcha.com/

Siapa sih yang tidak tahu Matcha? Apakah kamu penyuka Matcha? Kalau iya, sama dengan saya. Saya adalah salah satu penggemar Matcha. Rasa yang unik dan khas dari Matcha menjadikannya favorite setiap kalangan. Saya pun tergila-gila oleh Matcha. Matcha merupakan menu atau topping kesukaan saya, seperti Es Krim Matcha, Kue Cubit Matcha, Ice Matcha, dan masih banyak lagi. Kini, matcha menjadi trend terutama di Indonesia. Sebelum membahas tentang trend Matcha, ketahui dulu apa itu Matcha sebenarnya dan dari mana asalnya.

Matcha adalah jenis dari teh hijau (green tea) berkualitas tinggi yang diolah menjadi bubuk teh dan dipakai untuk upacara minum teh. Matcha memiliki aroma yang harum sehingga digunakan untuk perasa makanan dan minuman, seperti es krim, mochi, kue, permen, dan lain-lain.
Matcha sebenarnya bukan berasal dari Jepang yang baru dikenal pada abad ke-12 yang dipelopori pendeta Buddha Zen. Namun, Matcha pertama kali dibuat di Tiongkok pada abad ke-10.

Manfaat Matcha pun begitu beragam, seperti:
-         -  Meningkatkan metabolisme tubuh
-         -  Meningkatkan konsentrasi & fokus
-          - Sumber energy
-          - Detoksifikasi: Mengeluarkan racun & logam berat dalam tubuh
-          - Memperlambat penuaan, mengurangi risiko stress.
Karena memiliki begitu banyak manfaat, Matcha dijadikan obat berharga.
Matcha yang begitu dihargai bahkan dijadikan salah satu ritual resmi yang dirayakan di Negara Sakura, yang dinamakan Chado (Japanese Tea Ceremony) atau ‘Way of Tea’.



http://www.kita-colle.com

Karena rasa yang manis dan harum, minuman tradisional yang berasal dari Jepang ini pun menjadi trend dan populer. Banyak usaha kuliner yang menyajikan makanan dan minuman dengan bahan dasar Matcha, atau menambahkan Matcha sebagai topping atau pemanis. Permintaan Matcha pun semakin hari semakin tinggi. Tak hanya lezat, manfaatnya yang segudang menjadikan Matcha pelengkap makanan dan minuman yang terkenal dan kuat di pasaran.

Trend Matcha pun juga digunakan oleh produk-produk yang sudah terkenal di dunia, dengan begitu, semakin banyak konsumen yang tertarik untuk membeli produk tersebut. Hal tersebut merupakan strategi penjualan yang dapat dicontoh, menggunakan produk yang sedang trend dan digemari konsumen banyak.


http://xdanthemanx.blogspot.co.id

Tak ketinggalan di Indonesia, rakyat Indonesia yang selalu mengikuti trend yang ada dan tidak mau ketinggalan, juga mengikuti trend ini. Maraknya Matcha di pasaran, menjadikan Matcha pelengkap favorite di sini. Makanan dan minuman dengan bahan Matcha yang banyak digemari seperti Es Krim Matcha, Kue Matcha, Pudding Matcha, Susu Matcha. Tidak ketinggalan, masyarakat yang kreatif menciptakan inovasi dengan membuat makanan tradisional Indonesia berbahan dasar Matcha, seperti Martabak Matcha, Kue Cubit Matcha, bahkan Bakpia Matcha. Hal ini sangat menarik dan pastinya menambah penjualan dan keuntungan.
Saya pun tak ketinggalan mencicipi makanan dan minuman berbahan dasar Matcha yang sangat lezat. Saya sangat menyukai Matcha!



Berikut adalah makanan dan minuman berbahan dasar Matcha yang saya konsumsi langsung dari dokumen pribadi saya:

Dokumen Pribadi - Kue Cubit Matcha

Dokumen Pribadi - Matcha Milkshake

Dokumen Pribadi - Kue dan Es Krim Matcha

Kamis, 08 Desember 2016

Komunitas "Sobat Budaya"

Sebagai generasi muda penerus bangsa Indonesia, sudahkah kita ikut berkontribusi dalam melestarikan budaya Indonesia? Hal apa sajakah yang telah kita lakukan guna menjaga nilai-nilai budaya Indonesia? Jangan sampai kita baru peduli akan budaya yang dimiliki Indonesia setelah direbut oleh pihak asing yang tidak bertanggung jawab. Mulailah peduli dan pelajari budaya-budaya Indonesia yang sungguh beragam serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Mulailah dengan melakukan hal-hal kecil. Apabila masih bingung apa yang harus dilakukan, bergabunglah dengan komunitas “Sobat Budaya”. Apa sih yang dimaksud dengan Sobat Budaya? Pada artikel saya kali ini, saya akan menjelaskan secara singkat mengenai komunitas “Sobat Budaya”.

www.sobatbudaya.or.id/

Sobat Budaya adalah sebuah komunitas yang bergerak di bidang budaya, yaitu bertujuan untuk melestarikan budaya di Indonesia. Seperti motto yang dimilikinya, “Sobat Budaya mengajak seluruh masyarakat indonesia untuk menjaga, melestarikan, mengembangkan dan mendata budaya indonesia dari sabang sampai merauke ini yang sangat kaya”. Budaya di Indonesia sangatlah beragam, maka dari itu komunitas seperti Sobat Budaya sangat penting untuk menjaga, melestarikan, mengembangkan, dan mendata seluruh budaya yang ada di Indonesia ini. Seperti contoh, 10% bahasa di dunia berada di Indonesia, akan tetapi tanpa pendataan yang baik untuk melestarikannya, budaya Indonesia bukan tidak mungkin akan punah. Punah baik karena hilang tak hadir di tengah-tengah masyarakat atau diklaim oleh Negara lain. Kita sebagai warna Indonesia tentu tidak menginginkan hal it terjadi. Maka dari itu, Gerakan Sejuta Data Budaya adalah gerakan yang tepat untuk memulai pengelolaan budaya Indonesia secara baik dan terukur.

Sobat Budaya merupakan perkumpulan anak-anak muda yang berasal dari berbagai kawasan di Indonesia yang mencintai dan ingin melestarikan budaya yang membentuk sebuah komunitas yang disebut dengan “Komunitas Sobat Budaya. Komunitas Sobat Budaya adalah komunitas yang membawa semangat GSDB dan pendataan budaya tradisi yang ada di Indonesia. GSDB itu sendiri merupakan singkatan dari “Gerakan Sejuta Data Budaya” yang merupakan kegiatan menggalang kelompok anak muda pecinta budaya (Komunitas Sobat Budaya) melalui pendataan budaya ke dalam “Perpustakaan Digital Budaya Indonesia” atau PDBI.


Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tanggal 9 Juni 2014 di Saung Angklung Udjo, Bandung, antara lain mempromosikan budaya-budaya di Indonesia melalui sains dan berbagai inovasi teknologi terutama teknologi informasi. Selain itu, mereka juga melakukan kampanye tentang pendataan budaya Indonesia kepada masyarakat luas, melakukan ekspedisi ke berbagai daerah, dan menyalin data kebudayaan yang masih berserakan dari berbagai media, seperti artikel, buku, dan internet yang akan mereka tulis ulang dalam PDBI.
Adapun tujuan yang hendak dicapai Komunitas Sobat Budaya ini, antara lain menyediakan ensiklopedia budaya Indonesia yang memadai, perlindungan & penelitian budaya, serta menciptakan inovasi-inovasi yang bertujuan untuk mengembangkan ekonomi kerakyatan dan kesejahteraan sosial.
Komunitas Sobat Budaya yang didirikan 2 tahun lalu tepatnya pada tanggal 17 Agustus 2014 ini telah memiliki komunitas-komunitas Sobat Budaya Daerah yang kini telah mencapai 34 komunitas dari berbagai daerah di Indonesia. Daerah-daerah tersebut seperti Jakarta, Bogor, Malang, Bali, NTB, hingga Maluku Utara. Guna melakukan pendataan budaya dan melestarikan budaya, komunitas ini pun telah melakukan berbagai macam kegiatan, yang mencakup Nasional maupun Internasional. Contoh kegiatan tersebut adalah “One Day Trip to Buitenzorg”, “Kontes Telusur Budaya di Jakarta”, “Pendataan Budaya di Bogor”, serta “ASEAN Literary Festival 2015”.




Komunitas dari beberapa kota di atas hanya sedikit contoh dari komunitas Sobat Budaya, sebenarnya masih banyak lagi. Adapun kegiatan-kegiatan yang positif dan bermanfaat yang diselenggarakan oleh komunitas “Sobat Budaya”, antara lain:



http://sobatbudaya.or.id

Banyak sekali bukan kegiatan menarik yang telah diselenggarakan Sobat Budaya? Kegiatan di atas hanya sedikit contoh dari begitu banyaknya kegiatan Sobat Budaya. Dari tujuan dan kegiatan Komunitas Sobat Budaya di atas membuat saya terinspirasi untuk membahas komunitas ini. Selain itu, saya juga terinspirasi agar lebih peduli dan mencintai budaya yang kita miliki, budaya Indonesia. Sudah sepatutnya kita sebagai warga Indonesia bangga dan ikut peduli pada budaya kita. Mulailah dengan hal-hal kecil seperti mempelajari dan melestarikan budaya yang ada di Indonesia. Kalau bukan kita yang menjaga Kebudayaan Indonesia, siapa lagi? Jangan tunggu sampai Kebudayaan Indonesia punah atau diklaim oleh Negara lain.